Jumat, 07 Oktober 2011

"How Great is Our GOD"

The splendor of a King, clothed in majesty
Let all the earth rejoice
All the earth rejoice

He wraps himself in Light, and darkness tries to hide
And trembles at His voice
Trembles at His voice

How great is our God, sing with me
How great is our God, and all will see
How great, how great is our God

Age to age He stands
And time is in His hands
Beginning and the end
Beginning and the end

The Godhead Three in One
Father Spirit Son
The Lion and the Lamb
The Lion and the Lamb

Name above all names
Worthy of our praise
My heart will sing
How great is our God

How great is our God, sing with me
How great is our God, and all will see
How great, how great is our God

BUKAN DIA TAPI AKU


Di bangku taman sekolah, terlihat 2 orang siswa sedang terdiam. Mereka adalah Didi dan Mita.
“Emm…mmmm.. mit..” ucap Didi ragu
Tapi Mita hanya diam, melihat kondisi tersebut Didi tidak mempunyai keberanian untuk bicara lagi dengan Mita. Dalam hati Didi sebenarnya ia sangat mencintai Mita. Tapi Mita tak mengetahui hal tersebut, karena Didi juga tidak berani mengungkapkannya pada Mita. Disisi lain Mita sedang menunggu seseorang, seseorang yang seminggu sekali mengirimkan surat dan coklat kepadanya. Tapi, orang itu tak pernah mencantumkan namanya dan itu membuat Mita bingung. Sebenarnya yang melakukan hal itu adalah Didi. Dengan cara itulah ia mengungkapkan perasaannya. Tapi Mita menganggap semua itu dari kak  Ilham. Kakak kelas yang dulunya menyukai Mita. Mita pun juga menyukainya. Hampir seminggu sekali mereka bertemu di toko buku dekat sekolah sesuai dengan isi dari surat yang diberikan kepada Mita. Mungkin udah takdir, Didi yang mengetahui hal tersebut merasa kecewa. Sakiiitt.. usahanya malah membuahkan hasil untuk kak Ilham. Semua salah sangka.
“Kenapa??? Bukan dia mit, tapi aku.” ucap Didi dalam hati.
*SKIP*
“ Hai did??” ucap Mita dengan senyum khasnya
“Ada apa?? Tumben hepi amat.” kata Didi santai
Mita hanya tersenyum, lalu..
Pandangan Mita tertuju pada seseorang yang membawa buku. Dia adalah kak Ilham. Didi yang mengetahui hal tersebut, ekspresi wajahnya berubah menjadi kesal. Lalu dia pergi meninggalkan Mita. Tapi Mita menariknya,
“Did, aku punya kabar bahagia.” ucap Mita sambil menarik tangan Didi
“Kabar baik buatmu, bukan berarti kabar baik buatku kan??” kata Didi dengan ekspresi yang tidak biasanya. Mengetahui keanehan temannya, Mita segera menjawab
“Maksud kamu apa Did?” kata mita
“Gak usah dipikirin, aku lagi badmood. Leave me alone.” ucap Didi sambil meninggalkan Mita
Sementara itu Mita hanya diam, ia berpikir kenapa dengan Didi. Tiba-tiba saja
“Heyy..” ucap seseorang pelan sambil menepuk pundak Mita
“Haaaa..ih kak Ilham, bikin kaget aja. Hampir jantungan tau.” Kata Mita sebal
“Hehehehe sorri mitt. Peace “ kata kak Ilham dengan raut wajah memelas. Melihat hal itu, Mita tertawa.
“Hahahaha..udah deh kak, gak usah segitunya.” kata Mita tertawa geli
Lalu mereka berdua bercanda dan tertawa bersama. Disisi lain, dari tadi Didi memperhatikan Mita. Ia merasa sedih. Mungkin broken heart.
“Bukan dia mit, tapi aku.” ucap Didi dalam hati.

*SKIP*

Malamnya

FACEBOOK
Mita Tata Senangnya seharian sama kamu :)
Suka      Komentari
Vena Veana  Ciyeee..sama siapa mit??
Prili Prilia  Aku tahu :)
Mita Tata  Apaan sih semua?? Hemm..
May may Maya  Emmm :)
Didid Didi  I know :(

What??? Apa maksudnya Didi coment kaya gitu? Aku jadi ngerasa bersalah. Apalagi seharian ini aku gak ketemu Didi. Tadi waktu pulang dia juga pulang duluan, gak kumpul dulu bareng 10 bersaudara. Coba aku sms deh,

To : Didi Bestfriend
Did, kamu marah ya??

5 menit
10 menit
1 jam
2 jam
Tak ada balasan dari Didi. Mita pun merasa resah.
“Besok aku ngomong langsung aja deh. Sekarang saatnya tidur.” batin Mita

*SKIP*

Esookknya
Pelajaran hari ini adalah pelajaran Matematika. Matematika yang membuat Mita pusing. Apalagi ditambah lagi dengan masalahnya dengan Didi.
“Mita.” Kata pak guru
Mita hanya melamun seperti biasa.
“Mitaaa” teriak pak guru. Mendengar hal itu sontak membuat Mita kaget.
“Eh..iyaa, aada apa pak?” kata Mita terbata-bata. Seisi kelaspun memandanginya.
“Kamu itu daritadi saya pernatikan, melamun terus. Kenapa? Kamu sakit??” kata pak guru
“Tidak pak, maaf” kata Mita pelan. Lalu pak guru pun melanjutkan pelajarannya sampai tak terasa bel istirahat pun tiba. Murid-murid berhamburan menuju kantin. Tapi tidak untuk Mita. Ia segera menuju ke kelas 11 ipa 1, kelas Didi. Sesampai disana ia bertemu dengan Nana.
“Eh Nan, Didi nya ada gak?” Tanya Mita kepada Nana
“Loh, kan hari ini Didi gak masuk mit. Gak ada keterangan juga. Aku sms juga gak dibales.” Jelas Nana
“Hah??Didi gak berangkat, kemana?? Kok dia gak beritau aku?? Juga sama temen-temen 10 bersaudara yang lain. Kenapa Didi??” batin Mita
“Oh begitu, makasi ya nan.” Kata Mita
“Ya sama-sama. Aku duluan ya.” Ucap Nana sambil meninggalkan Mita.
*SKIP*
Pulang Sekolah
“Kenapa sih Didi?? Disms gak bales. Ditelepon juga gak diangkat. Maksudnya apa sih?” batin Mita
Tiba-tiba hp Mita bergetar, ada sms masuk.

Kakak Ilham :*
Mit, ditoko buku. Sekarang, aku tunggu.

“Hah?? Kak Ilham??” Batin Mita
Mita  pun segera menuju kesana. Disana kak Ilham sudah menunggu.
“Maaf kak telat.” Ucap Mita
“Gak papa kok. Kamu mau beli buku gak??”  Tanya kak Ilham
“Emmm gimana ya?? Ya liat-liat dulu lah.” Kata Mita santai
“Ok” jawab kak Ilham
Lalu mereka masuk ke toko buku. Mereka sibuk mencari buku dan membaca-baca. Sering kali kak Ilham membuat candaan, yang membuat Mita tertawa geli. Mereka terlihat bahagia. Sementara itu, Didi memperhatikan mereka. Ia merasa sakit.
“Eh mit, ada yang mau aku omongin” ucap kak Ilham
“Ada apa kak?” sambil meletakkan buku yang dibacanya
“A a aku aku..aku cinta sama kamu mit. Dari dulu. Maukah kamu jadi pacarku?” ucap kak Ilham serius
Mendengar hal tersebut, Mita sangat kaget. Dalam hatinya ia sangat bahagia. Rasanya seperti melayang. Harapannya selama ini membuahkan hasil. Tapii..
“ Maaf kak, aku gak bisa.” Ucap Mita
Ekspresi wajah kak Ilham berubah. Ia merasa kecewa. Lalu Mita melanjutkan bicaranya.
“Gak bisa nolak kak. Hehe.. “ kata Mita sambil mencubit perut kak Ilham
“Ah, kamu itu..bikin jantungan tau..makasih ya mitt.” Kata kak ilham sambil menggenggam tangan Mita
“Iya kak” kata Mita bahagia
Tanpa sepengetahuan mereka, Didi memperhatikannya. Ia sangat kecewa. Bahkan hampir menangis.
“Mit, seharusnya yang ada disampingmu itu aku mit. Bukan dia, tapi aku”
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya
Cintaku lebih besar dari cintanya
Mestinya kau sadar itu
Bukan dia, bukan dia tapi AKU
THE END